After Movie by Anna Todd (Part 1)


Hasil gambar untuk after series
after series
source : google image


After by Anna Todd itu bacaan wattpadd pertama gue di genre young adult. Pertama kali gue ketemu story ini di wattpadd langsung jatuh cinta. Chapter yang banyak gak menyurutkan niat gue untuk terus baca hingga akhirnya gue beli 4 series novel itu di google play *abis itu kantong gue menjerit and a little bit regret actually, hiks*. 

Banyak kontroversi terkait kisah ceritanya yang women abuse lah, overprotective lah, merendahkan kaum perempuan lah, gak nyambung lah, terlalu dibuat-buat lah, dan masih banyak lah lah lainnya. 

Gue si gak terlalu mikir tentang itu sebenernya, kalau ceritanya enak gaya tulisannya mudah dipahami ya gue baca aja si. Apalagi gue emang waktu itu baru on fire belajar bahasa Inggris. Ya gue baca-baca aja terus. Dan memang after ini gaya tulisannya bagus. Katanya-katanya mudah dipahami dan bikin penasaran. Adaaaaa aja konfliknya,, benar-benar mbak Anna Todd sangat bisa membuat candu para remaja dengan seriesnya ini. 

Di wattpadd tulisan mbak Anna ini termasuk pemecah record karena berjuta-juta orang baca ini. Sehingga dijadiin buku dengan 4 serie cerita yang menyambung. Novelnya kayanya juga cukup sukses di seluruh dunia si *cmiiw* karena kalau ngaca di diri gue si gitu, meski udah baca di wattpadd tetep aja gak puas. Jadi, bisa dikatakan sukses dong After series ini.

Di tahun ini 2019 ceritanya diangkat ke layar lebar untuk serie cerita pertama. Banyak kok orang yang antusias banget dengan film After ini apalagi para remaja di negara-negara sekuler *iya kan ceritanya tentang remaja di negara Amerika sono* kayanya yang gak suka bisa diitung jari deh *hahhaha lebay sugar, boong aja gue ni :p*


Hardin and Tessa
Source: Google Image

Cantik dan Ganteng. Iya pemainnya bikin mataku meleleh deh. hhahaha. Yang tugas casting jawara banget milih lead male and female. Luar biasa luar biasa. Hero Fiennes Tiffin sebagai Hardin Scot (Lead Male) and Josephine Langford sebagai Tessa Young (Lead Female).

Chemistry diantaranya keduanya menurut gue not bad lah. Berasa jatuh cinta beneran kok dua sejoli itu. Apalagi didukung mukanya yang 90 persen bikin orang iri karena mereka begitu sempurna *asseekk*

Muka oke chemistry cakep then ke kualitas akting. Sebenarnya gue gak terlalu tahu si akan kualitas akting seseorang cuman kalau ada yang aktingnya worst people will right recognize it though. Dan kebetulan ni guys aktingnya si adek Hero ini masih kaku banget menurut gue. Gimana ya kayak yang dipaksain banget mukanya. Apalagi kalau adegannya yang sedih gitu,. Haduh.... jelek banget kalau gue kata *maap, hanya berusaha jujur aja saya*. Dialognya absurd aktinya hancur, lengkaplah sudah.

Visualisasi si Hardin Scott juga menurut gue failed deh. Hardin itu bad boy yang banyak tattonya piercing dimana2, ngomongnya kasar, bieng rude to everybody near him, gitu-gitu lah. Nah, kalau di filmnya itu kayak remaja gak terlalu nakal gitu. Cenderung ke remaja lumrah malah menurut gue. Tatto si ada tapi yang gak kentara-kentara banget gitu. Padahal di bukunya Hardin di gamparkan bertatto abis *cmiiw*.

Sedangkan dari sisi Josephine visualisasinya lumayan. Cantik, baik, lugu, yang benar-benar dari gadis SMA pindah ke collage. Aktingnya dek Josephine juga gak worst si. Masih bisa dinikmati lah meski ada bagian-bagian yang masih kaku juga. Tapi di poles dikit harusnya bisa bisa lebih baik. Mungkin directornya disini kurang berpengalaman kali ya. Soalnya gak cuman mereka berdua aja yang kaku. Banyak lah menurut gue. Apalagi si Steph (Khadijah) tu haduh .... gue gak ngerasa dia akting. Dia kaya cuman ngafalin script terus ngomong tanpa dihayati. Datar banget dah pokoknya *try to be honest though*.

Cukup itu aja?? Ya kagak. Dari sisi cerita ni, gue aja sampai speechless. Story line nya sangat amat tidak sesuai apa yang sudah saya (dan orang-orang) harapkan. Beda banget ama novelnya gitu lo. Yang paling kentara si "Bet" nya itu. Di buku kan soal ngambil keperawanannya si Tessa ee filmnya malah soal bikin Tessa jatuh cinta. Ya kan jadi gak seru kan. Udah biasa ye kan kalau ada pertarungan bikin cewek jatuh cinta , gak ala bad boy gitu menurut gue.

Adegan lain mah banyak. Adegan nginep di library yang mereka di kejar-kejar ama satpam, adegan di roof yang mereka ngobrol berdua, atau yang Tessa pakai sepeda kemana-kemana. Atau yang Hardin gak beli apartmen baru malah tinggal di rumah milik babenya. Banyak lah yang gak kesesuai ama bukunya. Ceritanya juga menurut gue gak nyambung. Iya masa orang yang awalnya saling benci tiba-tiba bilang kalau kita gak bisa hanya berteman. Dipikir ini cerita anak TK kali yang loncat-loncat gitu. Meski mbak Anna kayaknya ni seinget gue pernah bikin tulisan di IG kalau gak bisa semua adegan buku di masukan ke film, ada yang akan dirubah demi mengkorelasikan jalan ceritanya *Iya kali bikin korelasi, absurd iya mbak ✌*


Jujur aja 10 menit pertama gue lihat filmnya gue bengong. Antara gak percaya dan bingung. "Lo,, kok gitu". 30 menit berlanjut gue bosen cerita nya makin absurd. Sampai  1 jam lebih 10 menitan yang adegan di rumah baru atau apalah itu gue lambaikan bendera kuning. Saya menyerah saudara setanah air. Maap ya gue lebih baik nonton spoiler di youtube atau instagram aja lah bagian endingnya *Gak mau stres gue*

Dan review youtuber Indo atau luar negeri sono, haduh.... sudah bisa ketebak lah,,, They can not even describe what are they feeling. God.. Is is that bad????? *Yes*

Tapi gini ya dari segala macam keburukan yang gue sebutkan diatas ada juga yang bikin gue deg-deg ser waktu nonton ni pilm kok. Contohnya waktu adegan yang hardin mesen kopi di kantin sekolah ditemani sama molly and zedd itu. Tatapannya waw banget deh menurutku. Gemes-gemes gimana gitu... hihihi.





















Comments