HARAPAN DAN DOA DI UMUR BARU


Temanya masih sama dengan postingan gue kemarin tentang my birthday yang jatuh di bulan agustus. Dan karena memang gue ini perempuan pemimpi berat plus narsis (plus baik plus gak sombong plus plus plus *diceburin kolam*) mau dong ikutan berdoa untuk mengejar mimpi2 yang selama ini terpendam (eyyyaaaa). Kali aja Tuhan lagi berbaik hati mengabulkan seemmuuua doa-doa gue kan (Amin ya Allah). Siapa tahu begitu ya kita kan manusia harus berdoa dan berusaha. Doanya di print out kan gakpapa ya biar inget terus gitu. Keep on pray, keep on try and don't forget to have optimsm in your life. e ciyeeee.

Karena gue ini pengikut aliran maisntream (tapi sering ngaku-ngaku anti mainstream) doanya pasti jodoh donnng. Ketemu jodoh yang misterius itu tu. Eee tapi gak hanya itu juga si banyak banget aslinya. Tapi untuk satu tahun kedepan ada beberapa hal yang ingin gue capai.
1. Seperti yang bolak balik gue omongin (sampai dower kali ni mulut) pinginnya di tahun ini sampai satu tahun ke depan akika sang perempuan cantik (e ciye cantik, kata siapa cantik ????) ketemu sama si jodoh misteruis. Moga-moga aja jodohnya bule finlandia gitu biar gue bisa datang ke finland my dream country. Pasti pertanyaanya kok minta si? Ya dong minta pan kita manusia bisanya meminta dan berusaha (hallah). Ya berdoanya si diberikan jodoh yang terbaik ya tapi kalau bisa ya begitu. Tuhan kan baik pasti tau yang terbaik kan.
2. Selain jodoh jodoh jodoh gue juga pingin ngelanjut studi. Ketemu jodoh dulu apa studi dulu? kalau dua-duanya boleh enggak ya? (maruuuk sekali).
Actually, studi dulu si kepikirannya sekarang. Pingin lanjut S2 jurusan psikologi anak atau psikologi pendidikan atau pendidikan guru sekolah dasar. Yang pasti karena gue senang dengan anak-anak dan dunia pendidikan paling enggak jauh-jauh dari situ. Kenapa pingin psikologinya karena gue pingin sekali mendalami dari sisi yang berbeda (kan gue anti mainstream *jedotin jidat*). Kalau bisa di universitas yang ternama juga biar enggak ngalamin sakiit hati lagi. Fyi, S1 gue di universitas swasta yang belum kece, nyari kerja syusahnya,,, susah iya di pandang sebelah mata juga iya. Sebel deh, kan gue juga berkompetensi kenapa dipandang dari universitas dulu si *marah-marah sambil manyunin bibir*. Maunya di Semarang atau Jakarta atau Bandung atau Surabaya atau atau yang lain. Syukur-syukur si di luar negeri di finland gitu biar ketemu mas bule atau dek bule ganteng nan pintar (ambooy). Namun pada intinya gue mau ngelanjut S2............. Semoga Tuhan mengabulkan amiiiin. Baru deh ketemu jodoh waktu ngelanjutin S2, selessai studi baru deh menikah. Sempurna.
3. Sebelum eng ing eng studi gue mau tahun 2016 ini dapat sertifikat TOEFL nilai 550. (Lha kenapa ngomong lanjut S2 kalau hal yang paling crusial aja belum di dapat??? *digebukin massa*). Salah satu syarat terberat S2 ya itu tu punya sertifikat TOEFL. Gayanya si Keminggris sok-sok bikin status English tapi aslinya borokokok deh. Kamus Englsih Indonesia di Android di buka dulu baru bisa bikin status (hahaha malu kan akika). Menurut gue beda banget antara ngomong Inggris langsung dengan di sertifikat TOEFL. Pencapaian terbaik gue di TOEFL mentok sampai 480 doang skornya itupun pakai ilmu cap cip cup. Heran gue kok dongonya poool kalau disuruh tes. Alesannya ya gitu tu gak denger lah pusing lah ini lah itu lah banyak (sampai gak keitung kali). Tapi kalau disuruh ngomong sama bule atau ngobrol-ngobrol cantik with english gue langsung oke. Neroscos pokoknya mau salah atau enggak bodo amat pan gue latihan iya gak siii. APa jangan-jangan karena gue enggak les TOEFL kali ya (mencoba mencari kambing hitam). Les Inggris mahal book berjuta jeti per orangnya. Ya ada si ratusan tibu tapi apa sertifikatnya bisa dipakai buat daftar kuliah? kalau enggak kan berasa hedon lagi menghambur-hamburkan uang si bapak. Les TOEFL di lembaga yang dipercaya in my city itu sekitar 5 jutaan per gropunya satu group maksimal 5 orang. Nah itu tu dengan sistem "group" yang bikin gue kesel abis. Gue tawar-tawarin sampai jenggotan temen-temen akika pada enggak mau. Nunggu di cariin petugas di lembaga bimbingan gue tunggu sampai bangkotan (soalnya udah 2 tahun belum ada kejelasan). Bayar sendiri satu orang bikin si bapak tongpes abis. Anak kan gak hanya gue seorang pasti mikir berat si bapak pan kasihan. Kalau udah kepentok masalah doku suka berandai-andai gue. Andai aja gue putri yang tertukar, anaknya konglomerat Indonesia atau adai aja gue nemuin duit satu koper doku asli seratus ribuan atau andai aja jodoh gue milyader yang baik hati dan gak pelit. *Udah jatuhin aja gue* Arrrgghhh hidup berandai-andai gak bakal habis kalau enggak ada usaha kan ya. Ya semoga aja gue bisa mendapat skor TOEFL 550 kemudian lanjut  s2. Amiin
4. O iya ada satu lagi harapan gue di umur sekarang. Jadi PNS !!!! Penting banget ini. Sesuai cita-cita gue dan tentunya orang tua gue. Selain gajinya yang cukup menggiurkan di kalangan kaum kuum seperti gue si perempuan cantik ini juga bisa dikatakan perempuan idealis nan berprisnip tegas (hahaha). Gue antusias sekali dengan yang namanya pendidikan dan anak. Miris sekali melihat secara nyata pendidikan yang diterapkan di Indonesia terlebih tingkat pendidikan di Sekolah Dasar. Maunya gue bisa menerapkan apa yang gue pelajari, fix what I komentarin untuk menjadi seorang pendidik yang profesional (setidaknya berusaha untuk profesional). Mendidik dengan cara santai namun tegas. Mendidik degan berpegang teguh pada penumbuhan karakter yang dibarengi dengan pencapaian pretasi bukan malah sebaliknya atau memilih salah satunya. Pendidik yang berprinsip "LET'S KIDS TO BE KIDS" bukan malah memberikan instruksi-intruksi yang bikin anak-anak muntah, and etc. Actually, enggak harus menjadi PNS dulu untuk menjadi pendidik impian. But you have to know guru honorer nan muda macam gue ini seringnya dianggap remeh. "Honorer aja belagu" atau "Kamu mb, masih muda bisa bicara begitu ntar kalau udah tua juga sama kayak kita". Nah yang model begini ni males gue dengerin. Gue selalu berdoa sama Tuhan untuk tidak mengikuti jejak orang-orang yang sering gue komntarin. Sebisa mungkin mendidik dengan berprinsip pendidikan bukan keuangan dan lainnya. In another case banyak guru honorer macam gue ini posisinya kegeser-geser. Jadi guru ini jadi guru itu jadi operator ini jadi operator itu jadi petugas ini jadi petugas itu. Beda kalau guru PNS yang pasti jadi guru ini (pakai titik). Wibawanya pasti kan beda dooong. Makanya gue berharap ada pembukaan CPNS 2017 nanti dan gue bisa masuk jadi PNS asli.

Itu dulu deh ya harapan gue di umur baruku ini. Walaupun doa gue enggak terkabul semua di umur baru gue harap dicicil untuk tahun tahun selanjutnya (Dan smeoga enggak kelamaan amiin). Soal beli property, beli barang berbranded itu menurut gue enggak masuk di AD ART kehiudpan gue. Bisa dicicil kalau gue mau menabung. Tapi untuk hal-hal yang gue sebutin di atas harus gue CETAK GEDHE di tempat curhatan gue. Dan bolak balik gue dengungkan SEMOGA TUHAN MENGABULKAN DOA KU DAN MEMBERIKU YANG TERBAIK. AAAAMIIIN YAAA ROBBAL ALAMAIIIN.

Comments